asalamualaikum..
Saya mengetahui bahwa saya anak adopsi/anak angkat dr orang tua asuh (yang membesarkan saya dari kecil)ketika berusia 16 th. ketika itu saya kelas 2 SMK, saya pun tahu hal itu ketika ALM. papa meninggal.. pantas saja perlakuan mama sangat berbeda dr perlakuan seorang ibu trhadap anaknya. ketika papa masih ada, beliau yang selalu memberikan kasih sayang kpd ku..
Saya mengetahui bahwa saya anak adopsi/anak angkat dr orang tua asuh (yang membesarkan saya dari kecil)ketika berusia 16 th. ketika itu saya kelas 2 SMK, saya pun tahu hal itu ketika ALM. papa meninggal.. pantas saja perlakuan mama sangat berbeda dr perlakuan seorang ibu trhadap anaknya. ketika papa masih ada, beliau yang selalu memberikan kasih sayang kpd ku..
Namun kasih sayang itu tidak ku dapat dr mama.. ketika
papa sudah tiada semakin menjadi-jadi perlakuan mama trhadapku.. sudah
sering kali mama mengusirku dari rumah.. sering kali pula aku pulang
kerumah orang tua kandungku.. namun dikeluarga kandungpun aku seperti
orang asing dsana.. hingga akhirnya aku lulus sekolah dan mendapatkan
pekerjaan.. ketika aku mendapat kerja, entah dapat kabar dari mana
hingga mama asuh ku tahu bahwa aku sudah bekerja di salah satu
perusahaan bonafit.. lalu ibu asuhku meminta aku pulang dan tinggal lg
bersamanya.. hatiku sangat senang sekali.. namun setelah tinggal lagi
bersama ibu asuhku,, aku tidak mendapatkan kebahagiaan seperti yg ku
harapkan.. setiap bulan gajiku dipegang semua oleh ibu asuhku.. aku
hanya diberi ongkos untuk kerja.. Hingga 2 tahun kemudian aku habis
kontrak kerja.. lalu aku di usir kembali oleh ibu asuh ku.. entah
mengapa.. padahal selama aku bersamanya aku selalu menuruti apa mau
beliau.. mungkin krena aku tidak bisa lagi memberinya uang karena habis
kontrak kerja.. memang ibu asuh ku tipikal orang yang boros..
Akupun
berusaha semampuku untuk menyisihkan uang hasil lembur kerjaku utuk
tabungan masuk kuliah.. karena aku diusir lagi oleh ibu asuhku, maka aku
mencari kontrakan.. dan dapatlah aku kontrakan.. pemilik kontrakan ini
seorang ibu yang sangat lembut dan baik.. sering aku berbincang2
dengannya.. selagi aku tidak ada aktifitas karena aku masih menganggur
selama 3 bulan.. tak terasa uang tabunganku sudah menipis.. hanya cukup
untuk makan seminggu,, namun ibu kontrakan ku sangat baik.. aku
diperbolehkan tetap menempati kontrakan itu sampai aku dapat kerja..
makan pun aku menumpang padanya.. dan akupun membantu pekerjaan rumah
dirumah beliau.. dan karena aku sudah mendapatkan kerja lagi..
Aku ingin
melunasi hutang ku kpd ibu pemilik kontrakan.. namun beliau tidak mau,
dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri... berlinanglah air
mataku mendengar itu.. orang yang baru aku kenal dalam waktu yg tidak
lama bisa memberikan ku kasih sayang selayaknya seorang ibu kandung.
namun hal tersebut tidak aku dapat dr ibu asuhku.. aku selalu memikirkan
ibu kandungku dan ibu asuhku.. karena aku sudah bekerja lagi.. aku
memberanikan diri untuk pulang kerumah orang tua kandungku.. ibu kandung
ku orang yang sangat baik.. dia pun sayang kepadaku.. dan hal ini tetap
terjalin hingga saat ini.. namun aku tidak nyaman tinggal dsana karena
kakak kandungku yang memperlakukan ku secara kasar.. hingga aku
memutuskan untuk nge-kost.. tp tetap tiap minggu aku pulang untuk
menjenguk ibu ku dan memberi uang setiap aku gajian.. begitu pula ibu
asuhku... aku juga memberi hasil gajiku padanya.. tp entah mengapa
perlakuan ibu asuh ku tidak sedikitpun berubah padaku.. dia hanya butuk
aku pada saat gajian saja.. namun untuk hari lain aku tidak
diperbolehkan main kerumahnya.. hingga pada akhirnya aku tahu bahwa
melarangku untuk kerumahnya karena takut aku berusaha untuk memiliki
rumah peninggalan alm.papa..
Ibu asuh ku ingin sekali menjual rumah
itu.. tapi ternyata rumah itu diberikan kepadaku.. aku memeng bukan anak
kandung dr alm.papa dan ibu ashku.. namun dr akte kelahiran dan secara
kekeluargan aku masih memiliki hubungan darah dan keturunan yang satu.
aku adalah anak adopsi pamanku (alm.papa) dimana alm.papa adalah adik
kandung dari alm. bapak kandungku.. maka dari itu hak atas rumah
diberikan seutuhnya padaku.. dan ibu asuhku pun sangat tidak menyetujui
akan keputusan itu.. meskipun rumah itu diserahkan padaku aku tetap
tidak diperbolehkan oleh ibu asuhku untuk tinggal disana.. hingga
akhirnya dia sangat membenciku.. dan tidak ingin bertemu denganku lagi..
ibu asuhku pun melontarkan kata2 yang kurang baik terhadapku dan sumpah
serapah yang sangat menyakitkan hatiku..
mungkin inilah kisah dariku.. dan hal ingin aku tanyakan adalah..
1. apakah sumpah serapah ibu asuh yang membesarkan kita dari kecil (dalam kondisi seperti diatas) diijabah/dikabulkan oleh Allah SWT?
2. dengan cara apa lagi aku bisa melunakan hati ibu asuhku?
1. apakah sumpah serapah ibu asuh yang membesarkan kita dari kecil (dalam kondisi seperti diatas) diijabah/dikabulkan oleh Allah SWT?
2. dengan cara apa lagi aku bisa melunakan hati ibu asuhku?
bagi para pembaca atau yang berkenaan dengan forum ini, saya sangat membutuhkan solusi dari masalah saya ini..
akhir kata saya sampaikan banyak terima kasih.. wasalam..